Minggu, 24 Maret 2019

MENJELANG HSG


MENJELANG HSG

14 Maret 2019
Hari Kamis kemarin saya izin tidak masuk sekolah, alasannya karena kepala pusing. Sebetulnya hanya gejala flu biasa, tapi betul-betul pusing rasanya. Yang membuat heboh teman-teman di parallel adalah mereka menyangka bahwa saya positif hamil karena melihat saya yang terlihat lemah. Saya sendiripun berhusnudzon karena [baru] telat haid dua hari. Yang paling bikin nyesek adalah ketika sore harinya tiba-tiba ternyata saya haid. Rasanya, oh my God.
It’s okay.
This isn’t the first time.

Seperti yang sudah terprogramkan maka sore harinya suami saya menghubungi Dokter Anis. Jawaban dari Dokter Anis, beliau akan membuatkan surat rujukan untuk tes HSG. How does it feel? I’m scared. I’m not ready but I’ve to do that.
As the preparation, I’ve asked my friend who have done HSG. Sebut saja nama teman saya, Bunga. Menurut penuturan Bunga, pada saat HSG kita diminta untuk tidur terlentang, lalu petugas akan memasukkan sebuah alat ke dalam [maaf] vagina. Alat tersebut akan menyemprotkan cairan kontras ke dalam rahim. Setelah disemprot maka petugas akan mengambil gambar. Lalu kita akan diminta tidur miring ke kanan, dan cairan kontras akan disemprotkan lagi ke saluran tuba falopii kanan, dan petugas akan mengambil gambar, begitu pula ketika diminta tidur miring ke kiri. Apakah rasanya sakit? Menurut Bunga, rasa sakitnya mirip nyeri haid hari pertama. Berapa tarifnya? Mahal jenk, 750.000. Di mana labnya? Pramita lab Magelang. Noted*

14 Maret 2019
Now I’m counting down, H – 8
What am I doing now?
Nothing I can do.
Hanya berdoa semoga everything will run well.


0 komentar:

Posting Komentar