Rabu, 30 Maret 2016

Agenda Awal Tahun

[Serius] Promil
15 Maret 2016

The last year of my twenties – turning 29.
Udah hampir 2 tahun aku nikah tapi belum juga ada tanda-tanda kehamilan menghampiriku. Sebuah penantian yang cukup panjang. Dan di awal tahun ini pula lah kita mencanangkan untuk (serius) promil.
Cukup sudah berbagai drama kita lalui, sekarang saatnya romantic and intimate scene (apoooseeehhhh???)


Untuk yang kali kedua, kita konsultasi ke poli obsgyn. Selalu ada rasa cemas tiap kali akan konsultasi promil, entah mengapa, belum siap mental kah aku? Sesuai prosedur pemeriksaan, petugas memintaku untuk menimbang berat badan dan cek tekanan darah. Lalu tiba lah saatnya untuk konsultasi. Jujur saja aku malu kalau harus menceritakan riwayat seputar masalah reproduksiku, apalagi tentang aktivitas seksual. Jangankan pada dokter pria, pada dokter wanita pun, aku malu, meski beliau hijaber sekalipun. Tak bisa kubayangkan jika suatu saat kelak aku betul-betul hamil dan menghadapi proses persalinan, kayak apa malunya coba? (tutup muka*)
Ahhh...demi promil, apapun dilakukan.

Waktu itu tanggal 28-10-2015. Usai kita berkisah panjang dan lebar, dokter pun memberi tanggapan. FYI, kita konsultasi dengan dr.Alfaina Wahyuni, Sp. OG di RS Nur Hidayah, Jalan Imogiri Timur Km.11,5 Yugyakarta. Dokternya ramah, komunikatif, dan sabar. Usai melakukan USG transabdominal, beliau membuatkan surat rujukan untuk melakukan cek lab (tak perlu lah kusebutin cek apa, malu*) untuk suamiku. Dokter juga meresepkan obat untuk kuminum yang ternyata adalah Folamil, yang harganya sedikit lebih mahal daripada obat serupa (asam folat, Folavit) dari apotek. Total biaya 143.000 beserta print out USG (dulu pertama kali USG setahun setelah nikah, habis bayar, nggak dikasih tuh print out USGnya).
Farmasi:
FOLAMIL (Multivitamin and minerals)

“Petuah” dokter tersebut baru ditindaklanjuti oleh suamiku tanggal 10 Maret 2016. Dan hasil lab tersebut kita serahkan ke dr.Alfaina tanggal 14 Maret 2016. Alhamdulillah hasilnya normal kata dokter (kalau di lembar hasilnya tertulis kesan: NORMOZOOSPERMIA). Total biaya 150.000 di Parahita Diagnostic Center Yogyakarta. Syukur lah hasilnya baik. Padahal aslinya aku deg-deg an banget pas dokter buka sampulnya (suami yang diperiksa, aku yang cemas). Berikut saya kutipkan istilah medis pada hasil tes sperma dari situs www.elifmedika.com
1. Normozoospermia: Normal sperma
2. Oligozoospermia: Jumlah sperma yang diproduksi sedikit
3. Extrim Oligozoospermia: Jumlah sperma sangat sedikit kurang dari 5 juta sperma/ejakulasi
4. OligoAsthenozoospermia: Jumlah sperma sedikit dan pergerakan sperma lambat
5. OligoTeratozoospermia: Jumlah sperma sedikit dan kelainan pada bentuk sperma
6. Asthenozoospermia: Pergerakan sperma lambat
7. AsthenoTeratozoospermia: Kelainan pada bentuk sperma dan pergerakan sperma lambat
8. Teratozoospermia: Kelainan pada bentuk atau morfologi sperma
9. Polizoospermia: Jumlah sperma di ata 250 juta per mililiter
10. Leukospermia: Cairan semen mengandung leukosit tinggi
11. Kripto/ Cryptzooospermia: Jumlah sperma kurang dari 1 juta per mililiter
12. Nekrozoospermia: Bila sperma tidak ada yang hidup
13. Azoospermia: Tidak ditemukan spermatozooa dalam cairan semen
14. Hipospermia: Volume cairan semen rendah
15. Aspermia: Tidak ada cairan semen yang keluar saat ejakulasi

Usai di USG transabdominal, dokter meminta kita untuk kontrol kembali tanggal 23 Maret 2016. Dokter juga meresepkan obat untuk kuminum yang lagi-lagi ternyata Folamil. Ada yang berbeda kali ini, beliau juga menambahkan Clovertil. Dasar aku bakat kepo, sesampainya di rumah langsung deh aku browsing sana-sini. Dari hasil searching, aku mendapati bahwa Clovertil adalah obat penyubur kandungan. Saya kutipkan sedikit dari situs www.klikdokter.com.
Clovertil memiliki kandungan Clomiphene Sitrat. Clomiphene Sitrat adalah obat yang diberikan sebagai indikasi pada wanita yang mengalami infertilitas yang disebabkan anovulatory (tidak dapat menghasilkan sel telur) dan pria yang mengalami oligospermia (konsentrasi sperma rendah). Clomiphene Sitrat adalah obat yang digunakan untuk menginduksi atau merangsang pelepasan sel telur (ovulasi), sehingga kemudian sperma pasangan dapat bertemu dengan sel telur dan kemudian terjadi pembuahan. Obat ini hanya dikonsumsi satu tablet 50 mg sehari selama 5 hari, dimulai dari hari ke-5 siklus haid ataupun kapan saja jika terjadi amenore (tidak haid). Efek samping yang dapat terjadi yaitu mual, muntah, sakit kepala, ataupun kemerahan pada kulit.
Sedangkan dikutip dari laman www.alodokter.com efek samping yang cukup sering terjadi pada saat mengkonsumsi obat Clovertil (Clomiphene) adalah:
Kembung
Nyeri atau kram pada perut bagian bawah
Pusing
Kemerahan dan terasa panas pada wajah, tidak enak pada payudara, dan siklus haid tidak teratur akibat hormonal
Mual dan muntah
Nyeri pada lambung
Total biaya 230.230 beserta print out USG.
Farmasi:
CLOVERTIL (Clomiphene Citrate) 50 mg
FOLAMIL (Multivitamin and minerals)

23 Maret 2016
Malam ini kita berangkat memenuhi anjuran dokter untuk kontrol. Seperti biasa, dokter melakukan USG transabdominal, beliau mengatakan [responnya bagus] ada dua sel telur yang matang. Alhamdulillah tak bisa dipungkiri, senang bukan main rasanya. Meski belum positif hamil karna terus terang rasanya tu takut banget kalau menjelang masuk ruang periksa. Beliau meresepkan obat untuk kuminum berupa Pregtenol Allylestrenol 5 mg. Beliau menganjurkan untuk “making babies” secara rutin dua hari sekali dan meminta untuk kembali kontrol jika didapati hamil maupun datang bulan. Bismillah, semoga ikhtiarnya kali ini berjalan lancar. Dan semoga Allah segera menitipkan amanah-Nya untuk kita menimang adek bayi. Aamiin.
Total biaya 167.000 beserta print out USG.
Farmasi:
Pregtenol Allylestrenol 5 mg

2 komentar:

  1. Salam kenal mbak..trs hasilnya gmn mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mbak Ika.. hasilnya masih negatif.. belum rejeki..

      Hapus