Senin, 28 April 2025

AS Lagi Dan DFI

 

Hari Sabtu siang, pukul 11.30 kami berangkat menuju Morula IVF Centre. Sampai di lokasi, kami diminta menunggu antrian. Tiba giliran kami menuju meja resepsionis. Suami menanyakan perihal AS dan DFI, tentang bagaimana prosedur tindakannya serta rincian biayanya. Beberapa hari sebelumnya, tepat pada hari Selasa tanggal 22 April, saya beruntung mendapatkan voucher discount 50% untuk cek AS di Morula Jakarta setelah mengikuti salah satu webinar dari owner Pejuang IVF Indonesia. Namun setelah saya diskusikan dengan admin, akhirnya saya diberi kelonggaran agar dapat menggunakan voucher tersebut di Morula Jogja. Sebetulnya saya sangat berharap saya dapat menggunakan voucher tersebut agar dapat potongan 50% untuk AS, nanti sisanya kami bayar mandiri. Karena jika dibandingkan dengan laboratorium lain, harga di Morula jelas lebih mahal. Di laboratorium Pramita harganya jauh lebih terjangkau, ditambah lagi saya adalah member dari group WA Pejuang Buah Hati, sehingga bisa dapat harga khusus. Tapi karena sudah terlanjur sampai di Morula, karena niat awalnya agar bisa memanfaatkan voucher discount, jadilah suami mengiyakan untuk AS dan DFI hari itu juga di Morula. Katanya, bismillah, semoga hasilnya baik. Padahal aslinya kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja. Jujur selama ini suami 2x cek AS di Laboratorium Parahita, saya tidak pernah menemani. Saya hanya pernah sekali menemani suami masturbasi di RSI Klaten, sesaat sebelum dilakukan tindakan inseminasi.

Untuk persyaratannya, kami diminta mengirimkan foto KTP dan buku nikah, mencatat berapa lama abstain serta suami diminta mengisi formulir dan tanda tangan. Setelah semua persyaratan terpenuhi, kami diantar oleh staf resepsionis ke “ruangan horror” (saya menyebutnya demikian). Aslinya di pintu kamar tertulis Ruang Masturbasi. Staf tersebut menjelaskan prosedur sebelum melakukan masturbasi bahwa disediakan cairan pelumas, ada formulir yang harus diisi setelah selesai masturbasi, tabung spesimen untuk menampung cairan semen, serta kotak untuk meletakkan tabung spesimen dan formulir setelah selesai diisi. Kotak tersebut terhubung dengan ruang andrologi, sehingga privasi pasien jelas terjaga. Terdapat tombol bel di samping kotak, suami diminta memencet tombol bel tersebut bila masturbasi telas selesai. Di bawah layar televisi juga disediakan majalah dewasa dan minuman kotak karton. Staf resepsionis juga memberitahu bahwa, dibutuhkan setidaknya 5 juta sel sperma agar bisa dilakukan pemeriksaan DFI.

Pukul 12.30 semua urusan selesai, dan kami pun pulang ke rumah. Beberapa menit kemudian, suami dapat notifikasi bahwa prosedur DFI bisa dilakukan. Alhamdulillah, kabar baik, berarti volumenya memenuhi syarat. Beberapa jam kemudian, hasil tes pun keluar. Berbeda dengan 2x AS sebelumnya, kali ini hasilnya Asthenoteratozoospermia. Sedangkan hasil DFI : 22,80. Karena sebelumnya saya diminta kembali periksa saat haid hari ke 1 atau 2 atau 3, maka hasil AS dan DFI belum bisa kami kabarkan ke Dokter Erick. Mohon doanya, semoga kelak proses pemulihan dari kondisi Asthenoteratozoospermia ke Normozoospermia berjalan lancar, aamiin.

Rincian biaya AS dan DFI

 

Harga Reguler

Harga Khusus

AS di Pramita

551.000

440.800

(member group WA PBH)

AS di Morula

695.000

390.000

(voucher discount 50%)

Paket AS & DFI di Pramita

1.919.000

1.727.100

(member group WA PBH)

Paket AS & DFI di Morula

2.200.000

-

Informasi tambahan, untuk prosedur paket AS & DFI di Morula dikenakan biaya administrasi sebesar 60.000.

0 komentar:

Posting Komentar